Pages

Selasa, 03 Desember 2013

Manajemen Pendidikan Luar Sekolah



 Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Menurut Ricky W. Griffin, Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Drs. Oey Liang Lee juga menambahakan bahwasanya manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jika proses tersebut dilakukan dalam bidang pendidikan luar sekolah dan untuk mencapai tujuan – tujuan pendidikan luar sekolah maka disebut sebagai manajemen pendidikan luar sekolah. Sehingga dapat kita kita tarik kesimpulan bersama bahwasanya manajemen pendidikan luar sekolah/PLS adalah merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan daripada penyelenggaraan program pendidikan luar sekolah yang telah ditetapkan.
Adapun fungsi – fungsi daripada manajemen pendidikan luar sekolah sendiri terdiri dari berbagai versi yang berbeda oleh para pakar. Sehinggga jika dapat tarik benang merahnya, fungsi – fungsi manajemen pendidikan luar sekolah meliputi :
1. Perencanaan
Perencaanan bertujuan untuk merancang tujuan yang ditetapkan baik tujuan umum dan tujuan khusus dalam suatu organisasi atau lembaga penyelenggara pendidikan nonformal. Setelah tujuan ditetapkan perencanaan berkaitan dengan penyusunan pola, rangkaian, dan proses kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapat tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian
Merupakan upaya melibatkan semua sumber manusia dan non manusia kedalam kegiatan yang terpadu untuk menciptakan tujuan lembaga atau organisasi penyelenggara pendidikan nonormal.
3. Penggerakan
Fungsi penggerakan adalah mewujudkan tingkat penampilan dan partisipasi yang tinggi dari setiap pelaksanaan yang terlibat dalam kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Pembinaan
Upaya untuk memelihara efisiensi dan efektivitas kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Penilaian
Penilaian berperan untuk menghimpun, mengolah, dan menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan yang menyangkut upaya justifikasi, perbaikan, penyesuaian, pelaksanaan, dan pengembangan pendidikan non formal
6. Pengembangan
Pelaksanaan kembali program pendidikan non formal melalui fungsi-fungsi manajemen dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian, dan pengembangan. Dengan demikian pengembangan berperan untuk menjembatani siklus kegiantan pendidikan non formal dalam mata rantai peningkatan kegiatan secara berkelanjutan.
Manajemen pendidikan luar sekolah terdiri atas fungsi-fungsi yang berurutan dan berdaur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian dan pengembangan. Program pendidikan luar sekolah disusun secara terencana sesuai dengan satuan, jenis, dan lingkup pendidikan luar sekolah.














0 komentar:

Posting Komentar